Komisi X DPR RI berharap keberadaan Bali Safari dan Marine Park yang belum lama dibangun di Kabupaten Gianyar harus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

            Demikian disampaikan Ketua Komisi X DPR Mahyuddin saat memimpin Tim Komisi X berkunjung ke tempat wisata tersebut dalam serangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Senin (19/12).

            Mahyuddin mengatakan, dibukanya suatu tempat hiburan baru, manfaatnya juga harus dapat dirasakan oleh masyarakat terutama dari sisi ekonomi. Pihak Bali Safari harus banyak melibatkan masyarakat sekitar, baik dengan merekrut SDM nya atau melibatkan dalam hal-hal lain yang dapat menambah penghasilan mereka.

            Mahyuddin menyambut baik pengembangan daerah wisata di Bali yang tidak hanya terpusat pada tempat-tempat yang sudah ramai seperti Sanur, Kuta dan Denpasar. Dan dia berharap pengembangan ini juga dilakukan di kabupaten-kabupaten lain di Bali yang belum banyak dikunjungi wisatawan.

            Executive Assistant Manager Bali Safari Mabrio Bradley mengatakan, Bali Safari baru dibuka sekitar dua tahun yang lalu yang berdiri diatas lahan 30 hektar. Dibandingkan dengan Taman Safari di Puncak Bogor atau Jatim Park memang luasnya jauh lebih kecil.

            Bali Safari dikelola murni oleh swasta, namun perijinannya menjadi hak sepenuhnya Pemerintah Kabupaten Gianyar.

            Menurut Bradley, Bali Safari ini sangat diminati wisatawan asing. Walaupun lebih kecil dari Taman Safari yang lain, Bali Safari ditata dengan nuansa kebudayaan Bali yang khas. Begitu wisatawan memasuki gerbang akan disambut dengan tiga 3 arca utama Tri Murti Brahma, Wisnu dan Siwa . Sepanjang perjalanan mengelilingi Bali Safari, wisatawan akan mendengarkan alunan gamelan Bali yang indah dan merdu.

            Setiap sudut dari Bali Safari ini ditata dengan disain Bali disana sini, mulai dari patung, sesajen, yang menggambarkan ciri khas Bali. “Mungkin inilah daya tarik Bali Safari dibandingkan dengan Taman Safari lainnya,” kata Bradley.

            Bradley mengatakan, manajemen Bali Safari telah banyak melibatkan masyarakat sekitar dalam meningkatkan perekonomian setempat. Seperti, makanan binatang dipasok dari masyarakat sekitar, bahkan makan para pegawai Bali Safari melibatkan catering dari penduduk sekitar.

Selain itu, penduduk sekitar juga dapat menambah penghasilan dari souvenir-souvenir yang dijual. “Jadi antara pariwisata dan perekonomian di sini dapat berjalan seimbang,” kata Bradley.

            Di dalam kawasan Bali Safari ini juga ada resort dimana tamu yang bermalam di sini dapat membaur dengan alam dan binatang yang mengelilingi resort tersebut. Ketika rombongan Komisi X DPR melintasi resort tersebut, tampak beberapa turis asing sedang menaiki gajah.

            Kawasan ini juga dilengkapi dengan Bali Theatre, namun sayangnya rombongan Komisi X DPR tidak dapat menyaksikan pertunjukan tersebut karena hanya main setiap hari Jum’at, Sabtu dan Minggu.

            Kapasitas Theatre ini 1.200 tempat duduk dengan dilengkapi teknologi multi media , suara dan pencahayaan yang serba canggih. Cerita yang diangkat mengenai sejarah dari Bali Agung. (tt) foto:tt/parle